Etika Hacker

* Akses ke komputer-komputer - dan segala sesuatu yang berpotensi untuk mengajarmu mengenai dunia ini haruslah bebas dan total. Semua informasi haruslah tersedia secara bebas / cuma-cuma.

* Jangan percaya otoriter/kemapanan - dukung desentralisasi.

* Hackers haruslah dinilai berdasarkan kemampuan hackingnya - bukannya berdasar kriteria seperti derajat, umur, ras, atau posisi. Anda bisa berkarya seni dan keindahan melalui komputer. Komputer dapat merubah hidupmu menuju kelebih baikan.

Sedangkan dalam prakteknya, Etika Hacker diatas (prinsip) dipraktekkan dengan mengikuti kode etik:

* Jangan merusak sistem manapun secara sengaja. (rmrf hard disk, crash, overflow, dll. Mengubah tampilan index.html sebuah website sah-sah saja asalkan file aslinya disimpan di sistem yang sama dan bisa diakses oleh administrator.)

* Jangan mengubah file-file sistem selain yang diperlukan untuk mengamankan identitas anda.

* Jangan meninggalkan nama asli anda (maupun orang lain), handle asli, maupun nomor telepon asli di sistem apapun yang anda akses secara ilegal. Mereka bisa dan akan melacak anda dari handle anda.

* Berhati-hatilah dalam berbagi informasi sensitif. Pemerintah akan menjadi semakin pintar. Secara umum, jika anda tidak mengenal siapa sebenarnya lawan bicara/chatmu, berhati-hatilah!

* Jangan memulai dengan mentargetkan komputer-komputer milik pemerintah. Ya, ada banyak sistem milik pemerintah yang cukup aman untuk di-hack, namun resikonya lebih besar dari keuntungannya. Ingat, pemerintah punya dana yang tak terbatas dibanding dengan ISP/Perusahaan yang objektifnya adalah untuk mencari profit..





--------------------------------------

Tingkatan-tingkatan Dalam Dunia Hacker

--------------------------------------



Elite :

Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka mengerti sistemoperasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi & menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrogramman setiap harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya effisien & trampil,menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa di ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.



Semi Elite:

Hacker ini biasanya lebih mudadaripada Elite.Mereka juga mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya). Biasanya dilengkapi dengan sejumlah kecilprogram cukup untuk mengubah program eksploit. Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh Hacker kaliber ini, sialnya oleh para Elite mereka sering kali di kategorikan Lamer.



Developed Kiddie:

Sebutan ini terutamakarena umur kelompok ini masih muda (ABG)&masih sekolah. Mereka membaca tentang metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan. Mereka mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya.Umumnya mereka masih menggunakan Grafik UserInterface (GUI) & baru belajar basic dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.



Script Kiddie:

Seperti developed kiddie, Script Kiddie biasanya melakukan aktifitas di atas. Seperti juga Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Biasanya tidak lepas dari GUI. Hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti & menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.



Lamer:

Mereka adalah orang tanpa pengalaman & pengetahuan yang ingin menjadi Hacker (wanna-be Hacker). Mereka biasanya membaca atau mendengar tentang Hacker & ingin seperti itu. Penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate, mencuri kartu kredit. Biasanya melakukan hacking menggunakan software trojan, nuke & DoS. Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel dsb. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.





----------------------------------

Hacking Scene di indonesia.
----------------------------------


Pada era 80-an hingga 1994, lahirlah para Hacker Indonesia yang boleh dibilang masih "ASLI". Pada umumnya mereka lahir secara otodidak dan secara kebetulan memiliki akses jaringan. Biasanya terdiri dari para pegawai perusahaan-perusahaan besar atau instansi-instansi pemerintah. Mereka ini terdiri dari orang-orang yang berkecimpung di bidang UNIX, VAX/VMS, dan tentu saja ahli jaringan.


Ketika Internet mulai marak di Indonesia, mulailah masyarakat begitu antusias mempelajari komputer terutama network security. Jika dulunya tidak ada aktivitas yang bersifat merusak, kini perlahan hal itu mulai berubah. Remaja-remaja ABG mulai "berterbangan" di Internet, mencari tutorial-tutorial baru, mencari pengetahuan-pengetahuan komputer yang tidak mereka dapatkan di sekolah. Mereka menjadi semakin pintar, bahkan melebihi guru-guru di sekolah mereka.

Namun layaknya seorang ABG, sebagian besar dari mereka jiwanya masih labil. Pengetahuan mereka masih sangat minim dan memiliki semangat tinggi untuk merusak. Mereka masih belum mengerti arti "Hack" yang sebenarnya. Mereka dengan sombong dan tidak tau malu menyebut diri mereka Hacker hanya karena berhasil mengakali Billing, menjalankan email BOMB, menjalankan exploit-exploit. Padahal mereka sama sekali tidak tau bagaimana tool yang mereka gunakan itu sendiri bekerja. Mereka tidak mengenal sang system, namun dengan sombong mereka menyebut dirinya Hacker. Tanpa tau apa itu TCP/IP, namun dengan banga menyebut dirinya Hacker. Padahal para Hacker sejati Indonesia yang kemampuannya sudah setara dengan para wizard di Amerika dengan tegas menolak dirinya disebut Hacker lantaran masih selalu merasa ilmu yang dimilikinya belum cukup. Yeah, inilah Hacking Scene (pangung perhackingan) di Indonesia yang cukup menyedihkan ^_^ namun bisa juga diangap wajar dan manusiawi :)



Akan tetapi tidak semua dari mereka yang hanya bermulut besar. Tentu saja pasti ada diantaranya yang benar-benar memiliki kemampuan walaupun jumlahnya sedikit. Mereka yang sedikit ini kemudian banyak yang mengadakan pertemuan-pertemuan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Mereka tetap berexplorasi dan mencari pengetahuan, beraktivitas seperti biasa di lingkungannya tanpa menimbulkan kecurigaan atau prasangka dari masyarakat sekitarnya.



Dari pertemuan-pertemuan yang dilakukan, mulailah bermunculan organisasi-organisasi Hacker dan Cracker. Diantaranya yang cukup ternama ialah: AntiHackerlink (sudah tidak kedengaran lagi keberadaannya), Crack Sky (biasa juga dikenal sebagai Cracker Society, sebuah organisasi Underground yang berpusat di Surabaya), Kecoak Elektronik, ECHO, Jasakom Community, IndoHack, Secreet Colony, dan masih banyak lagi. Pada umumnya setiap daerah memiliki organisasi-organisasi sendiri dan nama organisasi disesuaikan dengan daerah asal mereka. Misalnya untuk komunitas Hacker Batam biasa menyebut dirinya Batam Hacker, untuk daerah malang biasa menyebut dirinya MalangHackerlink, dan lain sebagainya.



Aktivitas-aktivitas yang kini mereka lakukan cukup beragam. Pada umumnya ialah memoderasi forum-forum dan milis besar, menjadi OP di IRC-IRC Channel ternama, saling berbagi pengetahuan dengan menulis tutorial-tutorial, Artikel, Advisories seputar bugs-bugs baru beserta cara pencegahannya, mengadakan seminar-seminar tentang Network Security, menulis program open-source, serta melakukan berbagai aktivitas "Hack" sebagai sarana pemenuhan kebutuhan untuk berexplorasi.



Pada umumnya para Hacker peka terhadap keadaan lingkungannya. Anggapan bahwa mereka adalah orang-orang yang individualis dan egois tampaknya harus segera dihapuskan. Hal ini telah lama terbukti, anda bisa menyaksikan sendiri bagaimana pertarungan para Hacker Indonesia dengan Hacker-Hacker Malaysia saat negara itu ingin merampas Ambalat dari Indonesia. Atau perseteruan Hacker Indonesia melawan Hacker-Hacker dari Australia saat mereka mengusik Indonesia. Inilah cara berbeda para Hacker dalam mempertahankan negaranya, bukan dengan senjata, bukan dengan kekerasan, namun dengan ilmu pengetahuan.

<======END SUB=======>

No comments:

Post a Comment